Ketika sepeda motor sulit dikendalikan, pertanyaan selanjutnya adalah, tinggal memilih antara KAKU atau JETRUK? Jawabannya mungkin terletak pada kondisi komstir, sumber utama permasalahan tersebut. Jika komstir mengalami kerusakan, pengendara dihadapkan pada pilihan yang cukup menarik antara KAKU atau JETRUK.
Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh kasus komstir yang bermasalah, khususnya komstir yang sudah aus. Dalam gambaran yang diberikan, terlihat jelas bekas pelor yang sudah terkikis oleh usia. Kerusakan pada komstir juga dapat disebabkan oleh pemakaian yang tidak bijak, seperti ketika pengendara menghantam polisi tidur tanpa melakukan pengereman terlebih dahulu. Pola pemakaian yang kasar, ban terlalu keras, dan shock yang mati dapat berdampak pada kinerja dan umur komstir. Oleh karena itu, pengguna sepeda motor perlu memperhatikan kondisi komstir untuk mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam mengendarai motor.
Kerusakan pada komstir dapat membuat pengendara merasakan gejala motor yang goyang. Saat komstir dikendorkan, bisa terdengar bunyi yang tidak lazim, atau bahkan terdengar bunyi jetruk ketika stelan komstir longgar. Namun, ketika komstir dikencangkan, setang malah terasa kaku. Jadi, dilepas jetruk, dikencangkan kaku. Bahkan, dalam kondisi yang parah, setang dapat terasa kaku dan jetruk secara bersamaan. Akar permasalahan selalu berada pada komstir yang mengalami kerusakan atau aus.
Dalam situasi darurat di mana penggantian komstir tidak dapat dilakukan segera, solusi sementara dapat ditemukan dengan mengamplas komstir. Namun, perlu diingat bahwa pengamplasan harus dilakukan dengan hati-hati dan sabar. Meskipun demikian, komstir yang mengalami kerusakan parah sebaiknya diganti untuk memastikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
Perbandingan antara komstir yang rusak dan yang masih baik dapat memberikan gambaran yang jelas. Komstir yang baik terasa rata saat diraba, tanpa adanya jemblung. Komstir yang rata akan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan, dapat diatur dengan mudah sesuai preferensi pemilik motor. Di sisi lain, komstir yang rusak atau jemblung, jika dikencangkan, dapat menyebabkan kesulitan mengendalikan motor. Gejala seperti sulit belok atau belok terlalu banyak dapat menjadi indikasi masalah pada komstir.
Sebagai contoh kasus, sepeda motor Vario 150 keluaran 2016 mengalami permasalahan komstir. Sebagian besar sepeda motor Vario memiliki posisi condong ke depan atau menungging, sehingga komstir sering menjadi titik rawan. Dalam hal ini, Vario 150, 125, dan jenis Vario lainnya cenderung memiliki komstir yang rentan mengalami kerusakan. Perbandingan dengan motor Honda lainnya, seperti Honda Beat yang tidak memiliki posisi condong ke depan, menunjukkan bahwa komstir pada Honda Beat cenderung lebih tahan lama.
Jika sepeda motor terasa goyang di bagian depan, langkah pertama adalah mengecek kondisi lakher. Jika lakher dalam keadaan baik, maka masalah mungkin berasal dari komstir. Jika keduanya tidak menunjukkan masalah, kemungkinan engine mounting yang mengalami kerusakan. Goyangan pada roda belakang jarang disebabkan oleh lakher roda belakang yang rusak, sehingga perlu diperhatikan komstir, engine mounting, atau bos shock.
Demikianlah artikel ini, diharapkan dapat membantu pengguna sepeda motor untuk lebih memahami penyebab kesulitan mengendalikan motor dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.