Mengenal Suku Bangsa Indonesia yang Kaya Akan Seni dan Budaya
Asal Usul Kata Seni dan Budaya
Suku bangsa di Indonesia beserta daerah asalnya
Suku Jawa
Suku Jawa memiliki asal-usul yang berasal dari pulau Jawa di Indonesia. Suku ini tersebar di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena wilayah yang luas, suku Jawa memiliki beragam seni dan budaya yang khas.
Berikut beberapa contoh seni budaya dari Suku Jawa:
- Seni Tari Remo, Tari Reog, Tari Kuda Lumping (Jawa Timur)
- Ludruk (Jawa Timur)
- Silat
- Batik
- Seni Tari Bambangan Cakil, Tari Gambyong, Tari Serimpi, Tari Ebeg, Tari Lengger, Tayuban (Jawa Tengah dan DIY)
- Wayang Kulit
- Ketoprak (Jawa Tengah)
- Seni Musik Gamelan
- Tembang Macapat
- Keroncong
- Senjata Tradisional Keris
- Aksara Jawa
Suku Jawa juga memiliki warisan budaya yang masih dijaga hingga saat ini, seperti:
- Kalender Jawa, yang digunakan untuk menandai peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Jawa.
- Bahasa Jawa, yang memiliki tingkatan bahasa sesuai dengan situasi dan hubungan sosial.
- Filosofi Hidup, yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan memberi manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitar.
- Kejawen, yang merupakan gabungan dari seni, budaya, adat istiadat, ritual, dan filosofi masyarakat Jawa. Ajaran ini memiliki nilai spiritualitas yang penting bagi masyarakat Jawa.
Suku Sunda
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari wilayah Provinsi Jawa Barat. Suku Sunda terkenal dengan keanekaragaman seni dan budayanya.
Keanekaragaman Seni dan Budaya Suku Sunda seperti:
- Alat musik Angklung
- Tari Jaipong, Tari Topeng, Tari Merak, Tari Sintren
- Seni Musik Degung, Rampak Gendang, Kacapi Suling
- Kirab Sisingaan
- Wayang Golek
- Lengser
- Falsafah Hidup. Masyarakat Sunda memiliki keyakinan hidup yang dikenal dengan sebutan Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (pintar), Singer (kreatif).
- Wiwitan. Wiwitan adalah kepercayaan spiritual masyarakat Sunda yang telah menjadi bagian dari warisan budaya turun temurun. Sunda Wiwitan mengajarkan harmoni hidup dengan alam dan memberikan kebaikan kepada sesama serta alam semesta.
- Pencak silat
- Senjata Tradisional Kujang
Suku Betawi.
Mayoritas penduduk suku Betawi tinggal di Jakarta. Suku Betawi juga terkenal dengan beragam seni budaya yang unik dan masih terjaga hingga sekarang. Seni budaya suku Betawi secara umum merupakan hasil percampuran dari budaya-budaya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan budaya asing yang masuk ke wilayah Jakarta.
Beberapa kesenian yang merupakan gabungan dari budaya Tionghoa, Melayu, Arab, Portugis, Belanda, dan lainnya adalah:
- Ondel-ondel
- Gambang Kromong
- Tanjidor
- Lenong
- Silat Beksi
- Tari Cokek, tari Ronggeng Blantek, Tari Lambang Sari
- Keroncong Tugu
- Rebana
Suku Madura.
Suku Madura berasal dari wilayah pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pulau Madura terdiri dari 4 kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan. Namun, suku Madura juga tersebar di daerah tapal kuda yang berada di wilayah timur pulau Jawa, meliputi Jember, Banyuwangi, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso.
Berikut beberapa macam seni dan budaya masyarakat suku Madura:
- Pakaian Adat. Pakaian Adat adalah pakaian tradisional suku Madura. Pakaian yang sangat khas dengan masyarakat Madura ini terdiri dari pakaian berbentuk kaos dengan motif garis warna merah dan putih, serta dipadukan dengan celana longgar berwarna hitam. Pakaian Adat melambangkan makna ketegasan, keberanian, semangat, dan kerja keras.
- Balapan sapi
- Senjata Tradisional Clurit
- Pertarungan Tradisional Carok
- Seni Musik Tradisional Saronen
- Mondok. Mondok berasal dari kata pondok yang merujuk ke pondok pesantren. Sehingga mondok diartikan sebagai kegiatan belajar di pondok pesantren. Mondok masih menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini karena bagi masyarakat Madura yang sangat menghormati agama Islam, ajaran agama lebih penting daripada ilmu dunia.
- Tradisi Rokat
- Tarian Muang Sangkal
- Ritual Ojung
Suku Tengger.
Suku yang berasal dari Jawa Timur ini umumnya tinggal di daerah pegunungan Bromo, Semeru, dan Tengger.
Berikut beberapa jenis seni dan budaya yang dimiliki oleh suku Tengger:
- Ritual Kasodo
- Ritual ini adalah persembahan kepada Sang Hyang Widhi yang dilakukan oleh masyarakat Tengger setiap tanggal 14 bulan Kasada. Ritual Kasodo sangat terkenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan prosesinya di gunung Bromo.
- Seni Tari Roro Anteng dan Joko Seger
- Sistem kepercayaan dan tata kehidupan. Sebagian besar masyarakat suku Tengger menganut agama Hindu. Gunung Bromo dianggap suci oleh suku Tengger. Pemimpin agama atau spiritual memiliki peran penting dalam suku Tengger karena mereka yang memimpin upacara adat masyarakat Tengger. Seorang pemimpin spiritual dihormati dan dihargai lebih daripada pemimpin administratif desa. Masyarakat Tengger memiliki aturan adat sendiri di luar hukum formal yang berlaku di Indonesia.
Suku Baduy.
Suku Bangsa di Indonesia berikutnya adalah suku Baduy, Baduy adalah salah satu kelompok etnis asli Banten, Jawa Barat. Suku Baduy terbagi menjadi Suku Baduy Dalam (Kelompok Tangtu) dan Suku Baduy Luar (Kelompok Panamping). Setiap kelompok suku memiliki kepercayaan dan budaya yang berbeda namun tetap dipegang teguh dan diajarkan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy.Suku Baduy mengikuti ajaran Sunda Wiwitan yang mengajarkan harmoni hidup dengan alam semesta dan penghormatan kepada Karuhun (roh nenek moyang). Kesenian yang dimiliki oleh suku Baduy adalah Angklung Buhun, alat musik tradisional, dan Rendo Pengiring pantun.
Suku Dayak.
Suku Dayak merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Orang Dayak sendiri masih memiliki berbagai anak suku yang tersebar di berbagai wilayah Kalimantan, seperti Dayak Kenyah, Dayak Tunjung, Dayak Hiban, Dayak Punan, Dayak Penua, dan masih banyak lagi.
- Tarian Gantar, Tari Kancet Pepatai, Tari Kancet Ledo.
- Alat musik Garantung (Gong), Gandang (Gendang), Kalali.
- Upacara Tiwah, yaitu ritual pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke tempat peristirahatan terakhirnya.
- Kepercayaan spiritual. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, suku Dayak terkenal dengan pengetahuan dan praktik magis serta dunia spiritual yang telah ada sejak lama, dan hal ini menjadi ciri khas dari kebudayaan Dayak.
Kelompok etnis Banjar.
Kelompok etnis Banjar merupakan salah satu kelompok etnis di Indonesia yang memiliki populasi yang cukup besar. Mereka tersebar di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, tetapi mayoritas penduduk kelompok etnis Banjar terdapat di Kalimantan Selatan.
- Tari Baksa Kembang, Tari Gandut, Tari Baksa Kembang, Tari Baksa Lilin
- Alat musik Gamelan Banjar, Bumbung, Kalampat, Sarunai Banjar, Sampek
- Seni pertunjukan Bemanda
- Pencak Silat Kuntau Banjar
- Peribahasa Banjar dan Pantun Banjar
- Upacara adat Baayun Anak
- Pasar Apung
Bangso Batak.
Bangso Batak datang ti provinsi Sumatera Utara. Bangso Batak mandapei mamakai daerah i dohot Pulau Samosir tonggo dataran tinggi Silindung ma Pahae. Dongan tu, bangso Batak mandok tarsurat macam, antaranya Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, tonggo masih banyak lagi.
Penyebaran daerah yang cukup luas ini mambuat budaya ma seni Batak mangaleh dan mangalap. Contohna:
- Manganjek Tor-tor, Manganjek Sekapur Sirih
- Alat Musik Aramba, Hapetan, Sarune Bolon
- Ulos
- Filosofi ndang turang-turang dipegang teguh ma dipegang turun temurun, lebe diantaranya Hageboan, Hamoraan, Uhum ma Ugaro, Pengayoman, Marsisarian, tonggo Perlambangan Cicak.
- Martarombo. Bangso Batak na so biasana mambayangkan tinggi kekerabatan marga.
Bangso Minangkabau.
Bangso Minangkabau nan di kenal manuruik tari piring, diacokan dek bangso Minang, bangso Minang nan manuruik ti Sumatera Barat. Urang Minang banyok mambayangi daerah Sumatera Barat, Riau, bagian utaro Bengkulu, Jambi, barat dayo Aceh, hingga Negeri Sembilan Malaysia.
Sabagai contoh seni ma budayo nan bangso Minangkabau ado:
- Tari Pasambahan, Tari Piring
- Silek atau Silat Minangkabau
- Randai
- Salawat Dulang
- Alat Musik Saluang, Gandang Tabuik, Rebana
- Sambah Menyambah (Pidato Adat)
- Tungku Tigo Sajarangan. Panduan Hidup nan ado tigo pagar nan mangarajo kekutan budayo ma adat, sarato alim ulama, cerdik pandai, sarato ninik mamak.
- Matrilineal
Bangso Melayu.
Bangso Melayu manjadi bangso nan paling gadang di Indonesia, nan mambayangi di Pulau Sumatera. Masyarakat asli bangso Melayu ado di daerah Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, bahkan mambayangi di Kalimantan Barat.
- Manganjek Senyum Pinang Manis, Manganjek Mayong, Manganjek Zapin, Manganjek Tandak
- Musik bangso Melayu ado kandungan syair ma pesan khusus.
- Upacara Menyemah Laut
- Alat Musik Kompang
- Pedang Jenawi
- Budayo panggilan di dalam rumah. Untuk anak pertamo dipanggil long atau sulung, anak keduo dipanggil Ngah/Ongah, anak di bawahnyo dipanggil Cik, ma untuk anak bungsu biaso dipanggil Cu/Ucu.
Bangso Asmat.
Bangso nan manuruik ti Papua ini manjadi bangso nan paling gadang di Papua. Manuruik jumlahnyo nan cukup banyak, bangso Asmat manyebar di seluruh Papua, tonggo daerah pesisir pantai hingga daerah pedalaman.
Salah satu nan khas ma menarik dari bangso Asmat adalah dorang mamanggak teguh budayo ma dilestarikan sampai saiki.
Seni ma budayo bangso Asmat soyo banak ado nan dikenal orang, contohnya:
- Ukir Kayu atau patung khas bangso Asmat
- Manganjek Tibe atau Tarian Perang
- Alat Musik Tifa
- Sistem keyakinan bangso Asmat ado nan percayo, sarato samua keturunan dorang manjadi anak dewo.
- Mambayangkan hormat ka nenek moyang ma mambayangkan percayo ka nenek moyang lewat sabuah patung
- Upacaro Ritual Kematian, Kelahiran, Pernikahan, tonggo masih banak lagi.
Kelompok etnis Toraja.
Etnis Toraja di Indonesia selanjutnya adalah kelompok etnis Toraja, mereka tinggal di bagian utara pegunungan Sulawesi Selatan. Kelompok etnis ini terkenal dengan seni dan budayanya yang khas.
Berikut ini adalah seni dan budaya yang dimiliki oleh kelompok etnis Toraja:
- Seni ukir kayu
- Tarian tradisional seperti Tari Pa'gellu, Tari Bone Balla', Tari Manganda, Tari Ma'bugi, Tari Manimbong
- Alat musik tradisional seperti Pa'suling, Pa'pelle, Pa'geso'geso', Pa'tulali
- Upacara adat Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman yang terdiri dari acara pemakaman dan acara kesenian.
- Upacara adat Ma' Nene, yang merupakan upacara penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dengan membersihkan mayat dan menggantikan baju. Ritual ini biasanya diadakan setiap 3-4 tahun.
- Perkuburan Toraja. Masyarakat Toraja memiliki 5 jenis perkuburan untuk menguburkan jenazah, yaitu: Kuburan Gantung, Kuburan Goa, Kuburan Batu, Kuburan Liang, dan Kuburan Patane.
- Ma'pasilaga Tedong, yaitu pertandingan kerbau air.
- Sisemba', yaitu pertunjukan di mana sekelompok anak laki-laki saling menendang kaki.
Kelompok etnis Bugis
Kelompok etnis Bugis, yang berasal dari Sulawesi Selatan, memiliki warisan budaya yang unik yang masih terjaga hingga saat ini.
Beberapa jenis seni dan budaya yang dimiliki oleh kelompok etnis Bugis adalah:
- Tari Paduppa Bosara, Tari Kipas Pakarena, Tari Ma'badong, Tari Ma'bissu.
- Alat musik tradisional seperti Kecapi, Gendang Bulo, Alosu, Pui-pui.
- Seni teater Gandrang Bulo.
- Accera Kalompoang, tradisi membersihkan benda-benda pusaka dari Kerajaan Gowa.
Kelompok etnis Bali.
Sesuai dengan namanya, kelompok etnis di Indonesia ini berasal dan tinggal di Pulau Bali. Pulau Bali yang merupakan tujuan wisata nasional dan internasional, menawarkan beragam seni dan budaya yang menarik.
Beberapa di antaranya adalah:
- Tari Kecak, Tari Pendet, Tari Legong, Tari Barong, Tari Janger.
- Tradisi Ogoh-ogoh.
- Wayang Kulit Bali.
- Pertunjukan Bondres.
- Seni patung dan ukiran.
- Pertunjukan Drama Gong.
- Pertunjukan Calonarang.
- Gamelan Bali.
- Upacara adat Ngaben.
- Ritual Mebanten.
- Sistem kepercayaan dan spiritual yang masih dipraktikkan dengan kuat dalam agama Hindu.
- Budaya sistem kasta yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Suku Sasak.
Kemudian suku Bangsa di Indonesia yang ini adalah suku sasak, suku Sasak berasal dari kota Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain keindahan alam, Lombok juga memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.
Berikut beberapa jenis seni dan budaya suku Sasak:
- Kain Tenun
- Tari Gandrung, Tari Gendang Beleq, Tari Rudat, Tari Lenggo, Tari Tandang Mendet
- Perang Topat, merupakan ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta
- Bau Nyale, merupakan tradisi yang sakral dan telah dipercaya turun-temurun oleh suku Sasak.
- Upacara Rebo Bontong, adalah ritual untuk mengusir bala.
- Alat Musik Slober
- Seni bela diri Periseian
- Sabuk Belo, merupakan sabuk yang panjangnya 25 m dan merupakan warisan turun-temurun suku Sasak.
Seni Budaya Indonesia dan Daerah Asalnya.
Tari Remo.
Asalnya dari: Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Tari Remo merupakan sebuah tarian yang biasanya digunakan sebagai pengantar untuk pertunjukan Ludruk. Meskipun demikian, penari Jawa sering kali menggunakan tarian ini sebagai tarian penyambutan tamu.
Ceritanya mengisahkan perjuangan seorang pangeran dalam pertempuran. Awalnya, tarian Remo ditampilkan oleh penari pria. Namun, seiring berjalannya waktu, para seniman tari merasa bahwa tarian ini akan lebih kuat ketika ditampilkan oleh penari perempuan. Maka muncul gaya baru dalam tarian Remo yang dikenal sebagai Remo Putri.
Ludruk.
Asalnya dari: Jawa Timur
Ludruk termasuk dalam jenis seni teater tradisional yang dimiliki oleh Indonesia. Seni pertunjukan ini seringkali mengangkat cerita tentang perjuangan dan kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai tema utama dalam dramanya.
Sebuah pertunjukan ludruk umumnya menggunakan panggung sebagai latar ceritanya. Musik yang digunakan adalah musik gamelan. Sedangkan, para pemainnya sering kali menyampaikan lelucon khas yang membuat kesenian ini memiliki banyak penggemar.
Batik.
Asalnya dari: Berbagai daerah di Indonesia
Batik merupakan sejenis kain berpola yang dibuat dengan teknik menggambar pola menggunakan lilin malam. Batik Indonesia telah dikenal oleh dunia internasional karena keunikan yang dimilikinya. Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang sangat berharga.
Batik Indonesia memiliki berbagai macam motif yang bervariasi sesuai dengan daerah asalnya. Hal ini terjadi karena tradisi membatik telah menjadi warisan yang diwariskan secara turun-temurun di keluarga-keluarga Indonesia. Oleh karena itu, corak dan motif batik sangat erat hubungannya dengan asal keluarga yang melestarikannya.
Wayang Kulit.
Asalnya dari: Jawa
Wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berkembang di pulau Jawa. Dalam pertunjukan wayang kulit, penonton akan melihat bayangan tokoh-tokoh dari balik kain kelir. Inilah sebabnya pertunjukan ini disebut sebagai "wayang" atau dalam bahasa Jawa berarti "bayangan".
Seorang dalang akan memimpin pertunjukan wayang kulit. Ia akan menjadi cerita penghubung yang menceritakan kisah-kisah tentang tokoh wayang. Selain suara dalang, wayang kulit juga akan menghibur dengan iringan musik gamelan dan lagu-lagu dari para pesinden.
Seni musik gamelan.
Asalnya dari: Jawa, Sunda, Bali
Seni musik gamelan merupakan melodi musik tradisional yang khas dari Indonesia. Kesenian ini menggunakan sistem tangga nada pelog dan slendro yang terdiri dari tangga nada pentatonik. Instrumen yang digunakan dalam seni musik gamelan antara lain gender, bonang, saron, gong, gangsa, slenthem, dan lain sebagainya. Musik gamelan sering kali juga disertai oleh kelompok vokalis yang dikenal dengan sebutan sindhen.
Musik gamelan biasanya digunakan sebagai pengiring dalam berbagai acara resmi di kalangan bangsawan Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat umum juga dapat menikmati pertunjukan ini dalam berbagai acara seni budaya yang diselenggarakan.
Tembang Macapat.
Asalnya dari: Jawa
Macapat adalah sebuah tembang yang merupakan puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat terdiri dari baris kalimat yang dapat disebut sebagai gatra. Selanjutnya, setiap gatra memiliki sejumlah guru wilangan atau suku kata tertentu. Sedangkan, rima atau bunyi akhir pada sajak macapat, disebut sebagai guru lagu.
Tembang macapat memiliki arti "maca papat-papat". Ini berarti bahwa tembang macapat terdiri dari empat suku kata. Karya sastra klasik Jawa yang berasal dari masa Mataram Baru, sering kali ditulis dengan menggunakan kaidah tembang macapat. Oleh karena itu, banyak dari karya-karya tersebut hanya menggunakan empat suku kata dalam penulisannya.
Tari Jaipong.
Asalnya dari: Sunda, Jawa Barat
Pada tahun 1976, Tari Jaipong lahir dari kreasi seniman H. Suanda yang berbakat. Seni tari ini merupakan perpaduan dari berbagai kesenian tradisional lainnya. Pencak silat, topeng banjet, wayang golek, ketuk tilu adalah beberapa kesenian tradisional yang menjadi inspirasi bagi tari jaipong.
Rekaman Jaipong pertama kali diperkenalkan oleh Suanda Group pada tahun 1976. Berbagai instrumen sederhana seperti goong, kecrek, rebab, dan gendang diperkenalkan dalam rekaman tersebut. Melalui penyebaran kaset secara mandiri, Jaipong mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat Karawang.
Selanjutnya, Jaipong mulai menjadi populer dan berfungsi sebagai tarian hiburan bagi masyarakat Sunda. Jaipong menjadi fenomena baru dalam seni pertunjukan rakyat. Dengan penerimaan yang besar ini, tari jaipong terus berkembang dan tetap populer hingga saat ini.
Angklung.
Asalnya dari: Jawa Barat
Angklung adalah alat musik yang memiliki nada ganda dan berkembang di kalangan masyarakat Sunda. Alat musik ini terbuat dari bambu. Cara memainkannya cukup unik karena kita harus menggoyang-goyangkan angklung tersebut. Bunyi akan dihasilkan oleh benturan antara tubuh pipa bambu yang disusun dalam barisan pada angklung.
Setiap kali angklung digoyangkan, kita dapat mendengar dua hingga empat nada secara bersamaan. Hal ini membuat suara angklung memiliki banyak penggemar. Keindahan suara dan keunikan bentuk angklung telah membuatnya diakui sebagai Warisan Budaya UNESCO sejak bulan November tahun 2010.
Kirab Sisingaan.
Asalnya dari: Subang, Jawa Barat
Pada tahun 1975, para seniman sunda menciptakan Sisingaan setelah terinspirasi oleh pertunjukan Reog Ponorogo yang sering tampil di Jawa Barat. Melalui berbagai diskusi, Sisingaan kemudian lahir sebagai identitas khas Subang.
Sisingaan mengisahkan perjalanan pengawal raja Singa Barong dengan segala suka dan duka ketika mereka mengantar sang Raja dari Kerajaan Lodaya ke Kerajaan Daha. Meskipun Singa Barong adalah seorang raja yang ganas dan sombong, pengawalnya dengan setia memikul tandu yang ia tiduri.
Kirab Sisingaan merupakan simbol perlawanan rakyat Subang terhadap kekuasaan Belanda. Singa Barong sendiri melambangkan VOC. Selain sebagai pertunjukan seni, Sisingaan juga bertujuan untuk memberikan pembelajaran sejarah kepada para pelajar.
Ondel-ondel.
Asalnya dari: Jakarta
Ondel-ondel adalah sebuah acara tradisional yang sering terlihat dalam perayaan rakyat Betawi. Boneka ondel-ondel ini merupakan representasi leluhur dan nenek moyang penduduk desa. Boneka ini selalu menjaga dan melindungi anak cucunya meskipun mereka telah tiada.
Ondel-ondel adalah boneka yang sangat besar. Tingginya bisa mencapai 2,5 meter dan diameter badannya sekitar 80 cm. Boneka ini dibuat dari anyaman bambu yang mudah untuk dipikul dari bagian dalamnya.
Wajah ondel-ondel terbuat dari topeng, sedangkan rambutnya dari ijuk. Ondel-ondel pria biasanya memiliki wajah berwarna merah, sementara ondel-ondel perempuan memiliki wajah berwarna putih. Pertunjukan ondel-ondel sering diadakan di daerah Betawi sebagai bagian dari perayaan pernikahan dan acara lainnya.
Lenong.
Asalnya dari: Jakarta
Lenong adalah seni drama tradisional rakyat Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Pertunjukan Lenong biasanya dilakukan dengan menggunakan dialek khas suku Betawi. Selain itu, musik asli Betawi yang disebut gambang kromong juga menjadi bagian penting dalam pertunjukan ini.
Lakon yang dipentaskan dalam seni Lenong sering kali mengandung pesan moral, seperti tentang kebaikan dan menghindari perbuatan buruk. Lenong sendiri merupakan adaptasi dari seni pertunjukan kelas atas yang sudah ada pada masa itu.
Awalnya, Lenong mendapatkan popularitas dengan cara disebarkan melalui pertunjukan keliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Saat pertunjukan sedang berlangsung, seorang aktor akan turun dari panggung dan meminta sumbangan dari penonton. Seiring perkembangannya, Lenong juga menjadi bagian dari acara perayaan resepsi pernikahan.
Gambang Kromong.
Asalnya dari: Jakarta
Gambang Kromong adalah jenis orkes yang menggabungkan musik gamelan dengan alat musik tradisional Tionghoa. Alat musik Tionghoa yang digunakan bervariasi, termasuk tehyan, kongahyan, dan sukong. Gambang Kromong diprakarsai oleh pemimpin komunitas Tionghoa, Nie Hoe Kong.
Gambang memiliki 18 bilah yang terbuat dari kayu seperti manggarawan atau huru batu. Sementara itu, kromong terbuat dari besi atau perunggu dengan 10 bilah. Tangga nada yang digunakan dalam permainan kromong adalah tangga pentatonik Cina atau yang juga dikenal sebagai Salendro.
Orkes Gambang Kromong menggabungkan harmonisasi budaya pribumi dan Tionghoa. Repertoar lagu dalam Gambang Kromong sangat beragam, termasuk lagu-lagu klasik dari budaya pribumi maupun Tionghoa.
Karapan Sapi.
Asalnya dari: Madura
Karapan Sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang sangat terkenal di seluruh Indonesia. Tradisi ini berasal dari Madura dan sering disebut juga dengan nama Karapan Sapeh.
Dalam perlombaan ini, sepasang sapi ditarik oleh kereta kayu khusus saat mereka berpacu melaju. Seorang joki berada di atas kereta dan mengendalikan sapi untuk bersaing dengan peserta lomba lainnya.
Panjang trek pacuan bisa mencapai 100 meter. Lombanya sendiri berlangsung selama sekitar 10 detik hingga 1 menit. Karapan Sapi biasanya diadakan pada bulan Agustus dan September. Para pemenang akan bertanding dalam pertandingan final di Kota Pamekasan. Pertandingan prestisius ini memperebutkan piala bergilir dari Presiden.
Upacara Kasodo.
Asalnya dari: Tengger, Jawa Timur
Kasodo adalah perayaan upacara penghormatan kepada Sang Hyang Widhi yang dilakukan oleh suku Tengger. Menurut kalender Jawa, perayaan ini jatuh pada hari ke-14 bulan Kasada. Pada tanggal tersebut, seluruh masyarakat Tengger mengadakan upacara penghormatan atau penyajian sesajen sebagai bentuk rasa syukur.
Selain itu, Kasodo juga merupakan peringatan asal-usul suku Tengger. Kisahnya bermula dari sepasang suami istri, Rara Anteng dan Jaka Seger, yang membangun pemukiman dan tinggal di wilayah Tengger. Pasangan ini tidak memiliki anak, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan tapa untuk memohon anugerah kepada Sang Hyang Widhi.
Dalam tapa tersebut, mereka mendengar suara gaib yang menyatakan bahwa keinginan mereka akan dikabulkan. Namun, sebagai syaratnya, anak bungsu mereka harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Inilah yang kemudian menjadi awal dari perayaan Kasodo yang dilakukan secara turun-temurun.
Tari Gantar.
Asalnya dari: Kutai Barat, Kalimantan Timur
Tari Gantar adalah pertunjukan tari yang menggambarkan kegembiraan dan keramahan suku Dayak dalam menyambut tamu. Setiap orang yang berkunjung akan disuguhkan pertunjukan Tari Gantar dan bahkan diajak untuk ikut menari bersama.
Pada masa lampau, Tari Gantar hanya dilakukan dalam upacara adat. Konon, tarian ini merupakan bagian penting dalam perayaan panen padi. Tari Gantar menggunakan properti berupa tongkat panjang yang digunakan untuk melubangi tanah pertanian dan menanam biji padi.
Gerakan kaki yang dilakukan kemudian menutup lubang di tanah. Tarian ini memiliki harapan agar panen berjalan lancar dan berhasil. Ada berbagai variasi Tari Gantar. Tarian ini juga digunakan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang.
Tari Baksa Kembang.
Asalnya dari: Kalimantan Selatan
Tari Baksa Kembang adalah tarian klasik yang berasal dari Keraton Banjar. Tarian ini biasanya dipentaskan oleh putri-putri Keraton sebagai tanda penyambutan tamu. Saat ini, Tari Baksa Kembang sering ditampilkan dalam upacara pernikahan.
Tarian ini mengisahkan seorang putri remaja yang sedang bermain riang di taman bunga. Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, jumlah penari Baksa Kembang harus ganjil.
Tarian ini melambangkan kelembutan dan keramahan saat menyambut tamu. Oleh karena itu, tarian ini dianggap bernilai tinggi dalam budaya. Melestarikan Tari Baksa Kembang dianggap penting untuk memperkaya warisan budaya Indonesia.
Para penari Baksa Kembang akan memakai mahkota Gajah Gemuling di kepala. Mahkota ini dihiasi dengan kembang goyang dan di sekitarnya terdapat rangkaian kembang kenanga, kantil, dan melati. Tarian ini juga diiringi dengan irama lagu Ayakan, Jangklong, dan Kambang Muni.
Tari Tor Tor.
Asalnya dari: Sumatera Utara
Tari Tor Tor adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari suku Batak Toba. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam upacara khusus dengan musik gondang sebagai pengiringnya. Karakteristik utama dari Tari Tor Tor terletak pada gerakan yang menjadi interaksi dan komunikasi antara penari dan partisipan.
Tari Tor Tor tidak dapat dipisahkan dari musik gondang. Oleh karena itu, sebelum pertunjukan tari dimulai, tuan rumah harus melakukan upacara khusus yang disebut Tua ni Gondang. Upacara ini bertujuan untuk memohon berkat dari Gondang Sabangunan.
Tari Pasambahan.
Asalnya dari: Sumatra Barat
Tari Pasambahan adalah seni tradisional khas Minangkabau yang biasanya ditampilkan dalam acara penyambutan tamu. Pasambahan memiliki makna khusus sebagai ungkapan penghormatan kepada tamu yang datang. Saat ini, Tari Pasambahan tidak hanya digunakan untuk menyambut tamu, tetapi juga digunakan untuk menghibur masyarakat pecinta seni.
Selain untuk menyambut tamu dari jauh, Tari Pasambahan juga digunakan untuk menyambut mempelai pria yang datang ke rumah wanita. Tamu yang datang akan diberikan payung sebagai tanda penghormatan. Setelah pertunjukan tari selesai, tamu biasanya akan disajikan daun sirih untuk diminum.
Tari Tobe.
Asalnya dari: Papua
Tari Tobe adalah tarian perang yang terkenal di Papua. Tarian ini merupakan bagian dari tradisi suku Asmat dan biasanya digunakan dalam upacara adat khusus suku tersebut.
Di masa lalu, Tari Tobe digunakan untuk menyuarakan peperangan antar suku. Namun, sejak pemerintah melarang peperangan, tarian ini dilestarikan dengan cara menggunakannya sebagai tarian penyambutan tamu.
Pertunjukan Tari Tobe melibatkan 18 penari, terdiri dari 16 pria dan 2 wanita. Alunan musik tifa digunakan untuk menghidupkan semangat penari. Tarian ini memiliki nuansa ajakan perang.
Para penari mengenakan pakaian tradisional suku Asmat, termasuk hiasan manik-manik di dada dan rok yang terbuat dari akar bahar dan daun-daunan. Pakaian penari ini menjadi simbol cinta masyarakat Papua terhadap alam sekitar.
Seni dan Budaya dalam kehidupan
Karya seni dan warisan budaya Indonesia memang memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membawa keindahan dan kedamaian dalam kehidupan berkomunitas. Melalui seni dan budaya, kita dapat mengungkapkan nilai-nilai yang luhur dan pesan-pesan moral yang mendasar bagi masyarakat kita.
Dengan menghargai dan mengenal kekayaan seni dan budaya kita sendiri, kita dapat membangun sebuah masyarakat yang harmonis dan memiliki moral yang tinggi. Ketika kita mencintai dan melestarikan seni dan budaya kita, kita juga secara tidak langsung memperkuat identitas Bangsa Indonesia yang kaya akan warisan budaya.
Seni dan budaya merupakan cerminan dari sejarah, tradisi, dan kehidupan masyarakat kita. Mereka mengajarkan kita tentang nilai-nilai seperti gotong royong, keberagaman, toleransi, dan rasa saling menghormati. Melalui seni dan budaya, kita dapat memperkuat ikatan sosial antarwarga negara, membangun kedamaian, dan merawat kebersamaan.
Oleh karena itu, marilah kita jaga, pelihara, dan lestarikan seni dan budaya Indonesia. Melalui apresiasi dan pengenalan terhadap kekayaan budaya kita, kita dapat menjaga warisan nenek moyang kita agar tetap hidup dan berkembang. Kita dapat melibatkan diri dalam kegiatan seni dan budaya, mengikuti pertunjukan, mempelajari tarian, musik, dan seni tradisional, serta mendukung para seniman dan budayawan lokal.
Dengan begitu, kita tidak hanya menghormati dan melestarikan warisan budaya kita, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis, berkeadaban, dan memiliki moral yang tinggi. Mari bersama-sama mencintai dan melestarikan seni dan budaya sebagai dasar identitas Bangsa Indonesia yang membanggakan!