Apa yang dimaksud dengan kartu debit dan kartu kredit, dan bagaimana jika salah satu dari keduanya hilang?

11/17/2023
Beranda
Keuangan
Tips
Apa yang dimaksud dengan kartu debit dan kartu kredit, dan bagaimana jika salah satu dari keduanya hilang?

Situasi yang kurang mengenakkan, apa itu? Kehilangan kartu debit atau kredit. Namun, artikel ini lebih berfokus pada cara mengatasi atau solusi yang harus diambil ketika kita kehilangan salah satu dari kartu tersebut.

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan, penting untuk memahami definisi kartu debit dan kartu kredit.

Kartu Debet

Kartu debit merupakan kartu berbasis elektronik yang diterbitkan oleh bank. Kartu debit dapat difungsikan sebagai alternatif uang tunai dalam melakukan pembayaran di merchant yang telah bermitra dengan bank. Penggunaan kartu debit memerlukan saldo yang mencukupi dalam rekening tabungan.

Fungsinya pada dasarnya serupa dengan membawa alat pembayaran seperti uang tunai, meskipun penggunaan kartu debit lebih terbatas, terutama di daerah yang jauh dari pusat perkotaan. Kendalanya dapat terlihat pada keterbatasan mesin ATM dan kurangnya merchant yang bermitra di daerah-daerah tersebut.

Penggunaan kartu debit menurut saya, yang tinggal di pedesaan, lebih berfokus pada pengambilan uang tunai dari ATM dan pembayaran transaksi online, seperti belanja di toko online, terutama untuk beberapa jenis kartu yang mendukung fitur tersebut. Namun, untuk pembayaran langsung di toko, saya rasa masih kurang populer karena minimnya penjual atau pedagang yang menyediakan mesin EDC yang bermitra dengan bank atau penyedia layanan keuangan lainnya. Kendala semacam ini menjadi alasan mengapa kartu debit tidak banyak digunakan untuk transaksi langsung di toko.

Kartu debit biasanya paling sering digunakan untuk penarikan tunai di ATM dan juga transfer antar rekening bank, baik di dalam bank yang sama maupun di bank yang berbeda. Keamanan kartu debit dijaga melalui penggunaan PIN yang terdiri dari enam digit, yang akan selalu diingat oleh pemilik kartu ATM.

Menggunakan kartu debit memiliki perbedaan dengan penggunaan uang tunai. Dalam pembayaran fisik, kita melihat proses serah terima uang dan mungkin ada kembalian jika kita memberikan uang lebih. Sebaliknya, penggunaan kartu debit, yang dikenal sebagai metode uang elektronik, tidak melibatkan kembalian uang. Tanpa memandang jumlah nominal, kita dapat membayar dengan mentransfer ke rekening penerima atau penjual.

Dalam pembayaran dengan kartu debit, konsep memberikan nominal lebih dan menerima kembalian tidak berlaku. Pembayaran dengan kartu debit memberikan kemudahan bagi pengguna, karena mereka dapat menghindari risiko uang palsu, uang yang tercecer, atau kehilangan. Bahkan jika kartu debit jatuh ke tangan orang lain, keamanan transaksi tetap terjaga melalui penggunaan PIN.

Kartu debit berfungsi sebagai perantara atau alat untuk mengakses dan mentransfer dana yang telah kita simpan sebelumnya di rekening bank. Jumlah uang yang kita simpan di rekening bank tidak memiliki dampak pada kenyamanan penggunaan kartu debit. Berbeda dengan membawa uang tunai, di mana semakin besar nominalnya, semakin besar pula risikonya.

Pada dasarnya, kartu debit hanya menyimpan nominal uang tunai yang telah kita simpan di bank sebelumnya, dan dapat diakses kapan saja selama kita berada dalam jangkauan alat atau sarana untuk mengambilnya, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Mini ATM seperti Agen BRILink, atau merchant yang bekerjasama dengan bank tempat kita menabung atau menyimpan uang tunai.

Jadi, intinya, kartu debit adalah alat pembayaran dengan sejumlah nominal yang kita miliki di rekening bank (tabungan). Ini berbeda dengan kartu kredit, yang akan dijelaskan di bawah, di mana kita akan menerima tagihan pada setiap jatuh tempo yang telah ditentukan. Mendapatkan kartu debit lebih mudah dalam persyaratannya, dan hampir semua pemilik rekening bank memiliki kartu debit.

Kartu Kredit

Kartu kredit, pada dasarnya, memiliki penggunaan yang serupa dengan kartu debit, namun berbeda dalam prosesnya. Jika kartu debit menggunakan nominal uang kita sendiri yang langsung dikurangkan dari rekening bank, kartu kredit, sebaliknya, memungkinkan kita dibayar terlebih dahulu oleh pihak bank kepada penjual. Pembeli kemudian akan membayar secara angsuran setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank pemberi layanan kartu kredit. Kartu kredit sering disebut sebagai kartu utang.

Untuk memperoleh fasilitas kartu kredit, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti penghasilan tetap yang dapat dibuktikan. Syarat ini kadang menjadi faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan atau penolakan pengajuan fasilitas kartu kredit. Pengajuan kartu kredit seringkali lebih sulit, dan tidak jarang pengajuan tersebut ditolak atau mengalami ketidakjelasan setelah diajukan.

Fasilitas kartu kredit sebanding dengan fasilitas pinjaman modal dari bank pada umumnya. Jika tidak memenuhi syarat, pemberian fasilitas kartu kredit akan ditolak. Verifikasi pengajuan kartu kredit dilakukan secara langsung oleh pusat dan memiliki durasi yang tidak dapat diprediksi. Selama tidak ada hal yang menyebabkan pembatalan perjanjian atau pembatalan oleh pemegang kartu melalui surat resmi kepada pemberi fasilitas kartu kredit, dalam hal ini, bank.

Jika pemegang kartu debit dikenai biaya bulanan, kartu kredit biasanya memiliki biaya tahunan yang bervariasi sesuai dengan kebijakan bank. Namun, ada juga beberapa yang menawarkan kartu kredit dengan biaya tahunan gratis, dengan syarat tertentu diberlakukan.

Demikianlah gambaran singkat tentang kartu debit dan kartu kredit. Setelah membahas kenyamanan dalam menggunakan alat pembayaran elektronik tadi, saya rasa pemegang kartu harus tetap menjaga dengan cermat, sebagaimana kita menjaga uang tunai.

Jika uang tunai hilang, hal tersebut dapat menjadi bencana bagi pemiliknya, karena tidak memerlukan waktu lama atau bahkan tidak memberikan kesempatan untuk menyelamatkan uang tersebut dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Situasinya berbeda dengan uang elektronik yang terdapat pada kartu debit atau kartu kredit. Meskipun mungkin membutuhkan waktu untuk meretas PIN kartu debit, namun untuk kartu kredit perlu lebih berhati-hati. Kartu kredit dapat digunakan untuk transaksi online atau offline, baik dengan hanya menggunakan tanda tangan (pada masa sebelumnya) maupun sekarang yang menggunakan PIN seperti kartu debit. Meskipun masih ada kemungkinan menggunakan tanda tangan, ini tetap lebih aman dibandingkan membawa uang tunai karena tidak semua merchant melayani transaksi dengan kartu kredit.

Apa tindakan yang perlu diambil jika kartu kredit atau debit hilang?

Langkah pertama, segera hubungi pihak penerbit kartu debit atau kredit Anda, yaitu bank. Lakukan pemblokiran rekening, kartu debit, atau kartu kredit untuk mencegah penggunaan yang tidak sah.
Jika Anda menggunakan kartu debit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan aktif menggunakan Internet Banking, terdapat fitur untuk menonaktifkan kartu secara langsung melalui platform tersebut.
Lakukan pelaporan kehilangan kartu ke kantor polisi terdekat.
Periksa mutasi rekening kartu debit dan kartu kredit di kantor bank yang menerbitkan kartu, sambil melaporkannya secara tertulis. Jika tidak memungkinkan, gunakan fasilitas Internet Banking atau mBanking.
Demikian artikel ini, diharapkan penjelasan di atas membantu pembaca untuk memahami lebih lanjut tentang kartu debit dan kartu kredit. Dengan mengetahui apa yang digunakan, diharapkan pembaca juga akan lebih sadar akan risikonya. Kesadaran tentang risiko ini dapat membantu setiap individu mengambil langkah-langkah untuk menghindari atau mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi.