Ada yang minta jelaskan tentang konsep society 5.0 ni" Oke kita coba jelaskan ya tentang konsep society 5.0 ini, yang bertanya semoga terjawab. Penjelasan tentunya saya kutif juga dari berbagai sumber dari internet yang semoga membantu.
Ini penjelasan tentang konsep society 5.0
Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi yang diciptakan oleh manusia semakin menggila. Salah satu tonggak penting dalam perkembangan ini adalah Society 5.0, konsep yang digagas oleh Jepang. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan era Society 5.0?
Nah, sebenarnya, konsep Society 5.0 ini tidak jauh berbeda dengan Revolusi Industri 4.0 yang telah kita dengar. Hanya ada perbedaan mendasar: Society 5.0 lebih menekankan peran manusia dalam konteks teknologi modern. Jika Revolusi Industri 4.0 berfokus pada kecerdasan buatan (AI) sebagai komponen utama, maka Society 5.0 justru menempatkan manusia sebagai elemen kunci dalam perjalanan teknologinya.
Konsep Society 5.0 bisa dilihat sebagai evolusi dari konsep-konsep sebelumnya. Society 1.0, zaman berburu dan tulisan pertama kali muncul. Society 2.0, saat pertanian mengemuka dan manusia mulai bertani. Society 3.0, era industri di mana mesin-mesin membantu kita sehari-hari. Society 4.0, masa di mana komputer dan internet mengubah dunia. Lalu, hadir Society 5.0, di mana semua teknologi menjadi bagian dari diri manusia, dan internet bukan lagi hanya alat berbagi informasi, tapi juga alat untuk menjalani kehidupan kita.
Untuk tetap relevan di era Society 5.0 ini, negara harus bisa menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi. Hal ini mencakup mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, membuat keputusan terbaik untuk rakyat, serta menjaga identitas dan integritas bangsa ini. Semua itu, tentu saja, harus tetap mengikuti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Yang menarik, upaya untuk mencapai semua ini bisa dilakukan secara virtual atau digital. Kita bisa memanfaatkan berbagai platform, mulai dari Podcast, Video on Demand, Virtual Reality, bahkan membangun platform Metaverse sendiri. Contohnya, dengan Virtual Reality, kita bisa menghidupkan Virtual Youtuber untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia. Virtual Youtuber adalah entertainer berbasis virtual yang bisa diakses secara online.
Contoh lainnya adalah melalui Video on Demand, Podcast, dan media sosial untuk mempromosikan ide Bela Negara. Misalnya, membuat podcast tentang sejarah perang kemerdekaan atau video tentang mata-mata Republik Indonesia. Sayangnya, saat ini, fokus masih lebih ke kebutuhan fisik dalam pertahanan negara. Di negara lain, mereka sudah melangkah lebih jauh dengan memprioritaskan kebutuhan digital dalam membangun pertahanan negara.
Tapi, jangan khawatir, Indonesia dengan bonus demografi dan generasi milenial yang kuat juga sedang mengembangkan cara untuk memperkuat budayanya melalui teknologi. Ini akan memperkuat persatuan dan rasa cinta pada NKRI. Semoga, dengan kombinasi teknologi dan budaya, Indonesia bisa terus berkembang di era Society 5.0 ini.