Hai teman-teman, selamat pagi! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik penting bagi guru dan dosen, yaitu bagaimana mendeteksi tulisan yang dibuat menggunakan ChatGPT dan kecerdasan buatan (AI).
Plagiarisme yang melibatkan penggunaan teknologi AI menjadi perhatian utama di dunia pendidikan. Apabila siswa atau mahasiswa menggunakan AI untuk membuat tulisan-tulisan mereka, hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam menulis atau bahkan memungkinkan mereka menyelesaikan tugas-tugas tanpa diketahui oleh pihak pengajar.
Untuk mengatasi masalah ini, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi tulisan yang dibuat menggunakan AI. Dalam artikel ini, kita akan mengulas 5 alat tersebut. Namun, perlu diingat bahwa hanya 1 alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi artikel dalam bahasa Indonesia. Yuk kita bahas satu per satu.
Pertama, kita punya "Ai content detector" dari Stanford University, lalu ada GPT yang dibuat oleh OpenAI yang tertanam di hacking face, juga ada GPT dari zero.me, dan yang terakhir ada OpenAI text fire.
Dalam artikel ini, saya mencoba menguji GPT untuk membuat artikel sebanyak 3 paragraf tentang "MVP (minimum viable product)". Saya membuat satu artikel dalam bahasa Inggris dan satu artikel dalam bahasa Indonesia.
Selanjutnya, saya menyalin artikel yang dibuat oleh ChatGPT ke masing-masing alat deteksi yang telah disebutkan sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar alat tidak berhasil mendeteksi dengan baik artikel yang dibuat menggunakan bahasa Inggris, namun ada satu alat yang berhasil. Namun, saat artikel dalam bahasa Indonesia diuji, sebagian besar alat gagal mendeteksi AI dalam artikel tersebut, kecuali "OpenAI text fire" yang berhasil mendeteksi dengan tingkat keberhasilan yang dapat diterima.
Kesimpulannya, meskipun terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi tulisan AI dalam bahasa Inggris, namun untuk bahasa Indonesia, pilihan alat deteksinya masih terbatas. Sebagai guru, dosen, editor, atau pembaca, penting bagi kita untuk tetap waspada dan menggunakan intuisi dalam mengenali tulisan yang mungkin dibuat oleh AI. Tulisan AI sering terasa kaku dan bebas emosi, oleh karena itu, perlu perhatian lebih untuk mengidentifikasi keaslian dan kualitasnya.
Dalam penggunaannya, AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna, namun tetap dibutuhkan kehadiran manusia sebagai ahli yang menggunakan AI dengan bijaksana. Penggunaan AI sebagai asisten dalam menulis tidak boleh sepenuhnya menggantikan peran manusia, karena perasaan dan kepekaan manusia tetap sangat penting dalam menghasilkan tulisan yang baik dan berkualitas.
Saya berharap informasi ini bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mencoba atau mengidentifikasi tulisan yang dibuat menggunakan AI. Semoga di masa depan, akan ada lebih banyak alat deteksi yang mampu mengatasi masalah ini dengan lebih baik. Berikut alat deteksi yang telah disebutkan di diatas.
No. | Nama Alat Deteksi | Link |
---|---|---|
1 | AI Content Detector | https://writer.com/ai-content-detector/ |
2 | Stanford University DetectGPT | https://detectgpt.ericmitchell.ai |
3 | OpenAI GPT2 Detector in Huggingface | https://openai-openai-detector.hf.space |
4 | GPTZero | https://gptzero.me |
5 | OpenAI Text Classifier | https://platform.openai.com/ai-text-classif... |
Baru saja membaca berita bahwa OpenAI telah menonaktifkan AI classifier untuk mendeteksi konten yang dibuat pakai ChatGPT. Semakin susah nih membedakan mana yang asli dan mana yang buatan AI. 🧐 Teknologi semakin canggih ya! 💻
Apa pendapat kalian tentang perkembangan ini? 🤔 Saya rasa, semakin maju teknologi semakin kompleks juga teks-teks yang dihasilkan. Ada yang setuju? 🤓
Jadi, sekarang bagaimana cara menghadapi "ledakan" variasi frasa yang dihasilkan oleh AI? Berbagi cerita dan tips kalian di komentar, yuk! 👇