Tsunami Besar Pernah Terjadi Di Mars

8/19/2023
Beranda
Misi Dan Riset
Planet
Tsunami Besar Pernah Terjadi Di Mars
Tsunami Besar Pernah Terjadi Di Mars
Bekas tsunami raksasa di Mars, Kredit : Alexis Rodriguez 

Pada masa yang lalu, sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu, tata surya kita memiliki karakteristik yang jauh berbeda.

Pada saat tersebut, kehidupan pertama di Bumi, dalam bentuk bakteri, sedang berkembang dan mengalami evolusi. Sementara itu, di planet tetangga kita, Mars, ada indikasi bahwa saat itu mungkin terdapat lautan asin yang luas, yang juga memiliki potensi sebagai lingkungan bagi kehidupan.

Terkait : Fakta Menarik Tentang Planet Mars

Namun, menurut sebuah penelitian, bentuk kehidupan alien ini mungkin telah mengalami masa paling panas di planet Merah karena terkena oleh dua mega tsunami yang disebabkan oleh dua dampak meteor terpisah yang terjadi jutaan tahun yang lalu.

Jejak dari dua tsunami ini dapat diamati melalui citra satelit dan merupakan kunci untuk memahami bahwa pada masa lalu, Mars memiliki lautan yang mendukung kehidupan.

Para peneliti mengajukan teori bahwa dua tsunami dahsyat yang menghantam Mars disebabkan oleh dampak meteor raksasa di laut Mars. Dampak dari meteor raksasa ini menghasilkan gelombang tsunami yang mencapai ketinggian 50 meter dan 120 meter. Tabrakan dari meteor ini juga disebut-sebut telah membentuk sebuah kawah selebar 30 kilometer.

Para ilmuwan menyatakan keyakinan mereka akan adanya tsunami dahsyat ini berdasarkan analisis termal dari daratan utara Mars. Analisis ini mengungkapkan bekas garis pantai kuno dari dua tsunami yang diperkirakan terjadi sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu. Pada masa itu, permukaan Mars masih dingin, airnya mengandung garam, dan terdapat lautan es.

Salah satu penulis studi ini, Albert Fairen, seorang ilmuwan planet dari Center of Astrobiology di Madrid dan Cornell University di New York, AS, menyatakan bahwa tim ilmuwan telah menyelidiki anomali di garis pantai kuno Mars dan menemukan adanya proyeksi bulat yang melengkung yang terbentuk oleh endapan sedimen. 

Terkait : Mampukah Kita Bertahan Hidup di Planet Mars?

Objek lengkungan ini memiliki dimensi yang mencapai ratusan mil dalam panjang dan lebar. Ini mirip dengan perubahan visual yang dapat kita saksikan di Bumi setelah adanya gelombang tsunami.

Para ilmuwan mengidentifikasi bahwa area yang terkena dampak tsunami yang lebih tua mencakup wilayah seluas 800 ribu kilometer persegi, sementara tsunami yang lebih muda melibatkan area seluas 1 juta kilometer persegi.

Tsunami yang lebih tua disebutkan telah membawa batu-batu berukuran sekitar 10 meter, tetapi efek gravitasi Mars dengan cepat mengembalikan tsunami dahsyat ini ke dalam. Akibat dari tsunami yang lebih tua ini adalah ditemukannya saluran yang digaruk oleh air yang memiliki lebar sekitar 200 meter dan panjang sekitar 20 kilometer. Keberadaan fenomena saluran yang serupa juga dapat ditemukan di Bumi setelah tsunami.

Para ilmuwan menyatakan bahwa temuan garis pantai ini memperkuat teori tentang keberadaan laut kuno yang luas di Mars dan, dengan demikian, mendukung gagasan bahwa Mars memiliki potensi untuk mendukung kehidupan. Mereka mencatat bahwa kondisi Mars pada masa lalu yang dingin dan berair asin dapat memberikan lingkungan yang melindungi bagi kehidupan dalam kondisi ekstrim, dan garam mungkin berperan dalam menjaga cairan air.

Dalam konteks kehidupan yang ada di Mars saat ini, bentukan proyeksi bundar yang terbentuk dari bekas kawah meteor ini dianggap sebagai kandidat terbaik untuk mencari tanda-tanda kehidupan biologis.

Selain itu, para ilmuwan juga menduga bahwa tsunami pada masa lalu di Mars mungkin telah mengenai pantai gletser. Mereka mengklaim memiliki beberapa bukti awal terkait hal ini, yang akan mereka ungkapkan lebih lanjut di kemudian hari.

Melangkah ke depan, para peneliti berharap dapat melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam terhadap bagian lain dari garis pantai Mars serta mencari tanda-tanda tambahan dari endapan tsunami. Mereka juga berencana untuk menandai lokasi pendaratan di Mars yang memungkinkan mereka untuk mengambil sampel es dari bekas tsunami ini guna menyelidiki komposisi asli dari laut tersebut. Pemimpin penelitian, Alexis Tucson, seorang ilmuwan planet dari Science Institute Planetary di AS, menyatakan hal ini.

Terkait : Kenapa Planet Mars Berwarna Merah?