Fakta Menarik Tentang Planet Jupiter

8/18/2023
Beranda
Fenomena
Planet
Serba Serbi
Fakta Menarik Tentang Planet Jupiter
Fakta Menarik Tentang Planet Jupiter
 Planet Jupiter. Kredit: Wikimedia Commons 

SpaceNesia - Jupiter, juga dikenal dengan nama Yupiter, menduduki urutan kelima dalam jarak dari Matahari, mengikuti urutan planet-planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jupiter secara khusus memegang peringkat sebagai planet terbesar dalam Tata Surya kita. Di antara kedelapan planet utama yang mengelilingi Matahari, Jupiter membanggakan statusnya sebagai planet terbesar. Strukturnya adalah jenis raksasa gas, yang menyebabkan atmosfernya dipenuhi oleh ribuan badai yang menarik untuk dipelajari. Sejauh mana pengetahuan Anda tentang Jupiter? Mari kita lihat beberapa fakta menarik mengenai planet ini...

Baca juga : 5 Fakta Menarik Tentang Bintang Neutron

Fakta Menarik Tentang Jupiter

Lokasi dan Ukuran

Jupiter menempati posisi sebagai planet kelima terdekat dengan Matahari, berada di antara orbit Mars dan Saturnus. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jupiter adalah planet terbesar. Diameter Jupiter setara dengan 122 Bumi. Dalam hal volume, volume Jupiter melebihi lebih dari 1.300 volume Bumi.

Gaya gravitasi di Jupiter diketahui sekitar dua setengah kali lebih kuat daripada gravitasi Bumi. Jika seseorang yang beratnya 100 kilogram berdiri di Jupiter (meskipun skenario ini hipotetis karena sifat gasnya, tidak memiliki permukaan padat), berat badannya akan meningkat menjadi 150 kilogram.

Massa Jupiter juga dikenal sekitar 317 kali lebih besar daripada massa Bumi, atau dua setengah kali massa semua planet utama di Tata Surya digabungkan.

Asal Nama Jupiter

Planet Jupiter telah dikenal oleh astronom sejak zaman kuno dan telah dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan agama di banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai planet ini sesuai dengan dewa Jupiter dalam mitologi Romawi. Dalam mitologi ini, Jupiter disebut sebagai keturunan Saturnus, saudara Pluto dan Neptunus.

Jupiter menikahi Juno. Namun, Jupiter terlibat dalam hubungan dengan banyak wanita lain dan memiliki anak dari empat satelit alami terbesarnya (Io, Europa, Ganymede, dan Callisto). Semua ini dinamai sesuai dengan kekasih Jupiter.

Terlihat dengan Mata Telanjang

Ketika diamati dari Bumi, magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai -2,94, membuatnya cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang. Ini juga menempatkannya sebagai objek terang keempat di langit Bumi setelah Matahari, Bulan, dan Venus.

Pengamatan Jupiter berasal dari astronom Babilonia dari abad ke-7 atau ke-8 SM. Sejarawan astronomi Tiongkok Xi Zezong mengklaim bahwa astronom Tiongkok Gan De mungkin telah melihat salah satu satelit Jupiter dengan mata telanjang pada tahun 362 SM. Jika benar, penemuan ini mendahului Galileo dua milenium.

Kita bahkan dapat menemukan Jupiter dengan mata telanjang kita sendiri. Bagi mata telanjang, Jupiter tampak sebagai benda seperti bintang kuning terang dengan cahaya stabil. Bahkan, Jupiter memancarkan bintang-bintang terang di langit malam, termasuk Sirius.

Dengan teleskop kecil, Jupiter memperlihatkan dirinya sebagai cakram putih lengkap dengan pita atmosfer yang jelas dan empat satelit alami terbesarnya.

Medan Magnet Kuat

Medan magnet Jupiter diketahui 14 kali lebih kuat daripada medan magnet Bumi, dengan intensitas 4,2 gauss (0,42 mT) di khatulistiwa dan 10-14 gauss (1,0-1,4 mT) di kutub-kutubnya, menjadikannya yang terkuat di Tata Surya kita.

Medan ini diyakini dihasilkan oleh arus pusaran dalam inti hidrogen logam cair. Gunung berapi di Io mengeluarkan sulfur dioksida, membentuk torus gas di sekitar orbit bulannya. Gas ini menjadi terionisasi dalam magnetosfera, menciptakan ion sulfur dan oksigen.

Ion-ion ini bersama-sama ion hidrogen dari atmosfer Jupiter membentuk torus plasma pada bidang khatulistiwa Jupiter. Plasma ini berputar bersama-sama dengan Jupiter, menyebabkan deformasi medan magnet dipol menjadi magnetodisk. Elektron dalam torus plasma memancarkan ledakan radio mulai dari 0,6 hingga 30 MHz.

Ada Aurora Juga di Jupiter, Lho!

Aurora di kutub utara Jupiter dalam pandangan ultraviolet. Kredit: NASA/ESA/Hubble

Tidak hanya di Bumi, aurora juga bisa terbentuk di planet Jupiter. Yang membedakan adalah, aurora di Jupiter memiliki kecerahan lebih dari 1.000 kali lipat dibandingkan dengan aurora di Bumi.

Perbedaan lainnya adalah, sementara aurora di Bumi muncul dalam berbagai warna seperti hijau, merah muda, merah, kuning, biru, dan ungu akibat tabrakan antara partikel gas atmosfer dengan partikel bermuatan listrik dari Matahari, aurora di Jupiter memiliki asal yang berbeda.

Aurora di planet gas raksasa ini terjadi ketika gunung berapi pada satelit alami terbesarnya, Io, melepaskan partikel bermuatan listrik ke magnetosfer Jupiter. Partikel ini kemudian mengalir ke kedua medan magnet Jupiter di kutub dan menghasilkan cahaya ultraviolet yang spektakuler.

Pemegang Rekor Satelit Alami

Apakah Anda tahu planet mana yang memiliki jumlah satelit alami terbanyak? Ternyata, Jupiter adalah planet yang memegang rekor ini. Saat artikel ini ditulis, Jupiter telah memiliki setidaknya 67 satelit alami (sedangkan Bumi hanya memiliki satu, yaitu Bulan). Lebih menarik lagi, sebanyak 51 satelit dari jumlah tersebut memiliki diameter kurang dari 10 kilometer dan sebagian besar ditemukan setelah tahun 1975.

Baca Juga : 5 Alasan Mengapa Planet Venus Penting Bagi Bumi

Kenapa Jupiter memiliki begitu banyak satelit alami? Jawabannya sederhana: karena kekuatan gravitasinya yang hebat. Gravitasi ini memberikan Jupiter kemampuan untuk menangkap asteroid yang berpapasan dengannya dan menjadikannya satelit alaminya.

Planet Bercicin

Tidak hanya Saturnus yang memiliki lingkaran cincin, Jupiter juga memiliki keunikan serupa! Jupiter menyimpan cincin yang tipis terdiri dari tiga komponen: cincin halo, cincin utama yang relatif lebih terang, dan cincin gossamer. Cincin ini terdiri dari debu, berbeda dari materi es yang membentuk cincin Saturnus.

Diagram cincin yang mengelilingi Jupiter. Kredit: NASA/Wikimedia Commons

Cincin utama Jupiter kemungkinan terbentuk dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis. Materi yang seharusnya jatuh kembali ke satelit-satelit tersebut, tertarik oleh gravitasi yang kuat dari Jupiter.

Materi ini kemudian beredar mengelilingi Jupiter dan terus berkumpul akibat tumbukan dengan materi lain. Dua bagian cincin lainnya mungkin terbentuk melalui proses serupa, berasal dari satelit Thebe dan Amalthea. Di sepanjang orbit Amalthea, juga ditemukan cincin berbatu yang diduga terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut.

Bintik Merah Besar dan Bintik Dingin Besar

Pada tahun 1665, astronom Giovanni Cassini pertama kali mengenali Bintik Merah Besar di atmosfer Jupiter. Ini sebenarnya adalah badai antisiklon yang lebih besar dari diameter Bumi dan terletak sekitar 22° selatan ekuator Jupiter.

Bintik Merah Besar ini telah ada sejak tahun 1665 dan model matematika menunjukkan bahwa badai ini mungkin menjadi struktur yang tetap. Yang menarik, ukuran Bintik Merah Besar mencapai sekitar 40.000 km, membuatnya terlihat melalui teleskop dari Bumi.

Bintik Merah Besar di bagian selatan ekuator Jupiter. Kredit: NASA/JPL-Caltech

Selain Bintik Merah Besar, baru-baru ini juga terdeteksi keberadaan Bintik Dingin Besar. Ciri khas atmosfer ini didefinisikan sebagai wilayah dengan suhu yang relatif lebih rendah daripada lapisan atas atmosfer planet Jupiter. Untuk referensi, suhu di atmosfer paling atas Jupiter berkisar antara sekitar 426 derajat Celsius hingga 726 derajat Celsius.

Sementara itu, Bintik Dingin Besar ini memiliki suhu sekitar minus 73 derajat Celsius yang lebih dingin. Ukurannya mencapai ketinggian sekitar 24.000 kilometer dan panjang sekitar 12.000 kilometer, setara dengan dua kali diameter Bumi. Dengan kata lain, Bintik Dingin Besar hampir seukuran dengan Bintik Merah Besar.

Sayangnya, struktur raksasa ini tidak dapat terlihat secara langsung dengan mata telanjang, tetapi bisa diidentifikasi melalui pencitraan di panjang gelombang inframerah. Observasi melalui InfraRed Telescope Facility (IRTF) milik NASA di Observatorium Mauna Kea di Hawaii telah mengungkapkan bahwa Bintik Dingin Besar muncul sebagai area gelap di tengah lingkungan atmosfer sekitarnya.

Nah, itulah delapan fakta menarik tentang planet Jupiter. Jangan ragu untuk membagikan artikel ini agar pengetahuan tentang Jupiter semakin meluas!

Baca Juga : 5 Alasan Mengapa Bulan Penting Bagi Bumi