Beginilah Keadaan Bumi Jika Mempunyai Dua Matahari

8/16/2023
Beranda
Bintang
Planet
Beginilah Keadaan Bumi Jika Mempunyai Dua Matahari
Beginilah Keadaan Bumi Jika Mempunyai Dua Matahari
Planet Tatooite, planet fiksi dalam film Star Wars (A New Hope). Kredit: 20th Century Fox/LucasFil

SpaceNesia - Sampai saat ini, para peneliti astronom telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 2.000 planet di luar tata surya kita. Salah satu fakta menarik adalah adanya sebuah planet di antara ribuan tersebut yang berputar mengelilingi dua bintang, mirip dengan planet Tatooine yang kita kenal dalam film "Star Wars". Nah, bagaimana ya jika Bumi juga berada dalam dua bayangan bintang?

Planet di luar tata surya yang menyerupai Tatooine itu diberi nama Kepler-16b. Planet ini mengorbit dalam formasi yang dikenal sebagai orbit sirkumbiner, artinya ia berada dalam orbit dua bintang. Dr. Alan Boss, seorang ahli astrofisika dari Carnegie Institution for Science di Washington, DC, merupakan anggota tim astronom yang berhasil menemukan Kepler-16b. Ia menjelaskan bagaimana rupa Kepler-16b yang memiliki dua matahari di langitnya.

Menurut Boss, seperti yang dikutip dari LiveScience.com, kemungkinan besar Kepler-16b memiliki suhu permukaan yang sangat rendah. Walaupun jarak Kepler-16b ke kedua bintangnya lebih dekat daripada jarak Bumi ke Matahari, bintang-bintang di sistem Kepler-16 memiliki kecerahan yang relatif lebih redup. Akibatnya, suhu permukaan planet ini mencapai sekitar minus 73 derajat Celsius, begitu kata Boss.

Andai Bumi berada pada posisi Kepler-16b, perkiraannya adalah Bumi akan jauh lebih dingin dari kondisi saat ini. Alan Boss menjelaskan, "Jika kita menempatkan Matahari kita dengan kedua bintang di sistem Kepler-16, suhu Bumi akan menurun drastis hingga mencapai minus 73 derajat Celsius."

Pada suhu semacam itu, air di Bumi akan membeku sepenuhnya, dan sangat diragukan bahwa kehidupan akan bisa bertahan dalam lingkungan yang sangat dingin tersebut. Oleh karena itu, kita bisa merasa bersyukur bahwa Bumi kita mengelilingi Matahari. Sebab, bila Bumi berada dalam orbit dua bintang seperti Kepler-16b, mungkin saja Bumi tidak akan menjadi tempat yang cocok bagi kehidupan.

Tak hanya itu, mengelilingi dua bintang seperti Kepler-16b juga akan membuat durasi satu tahun di Bumi menjadi lebih panjang dari 365 hari. Data observasi menunjukkan bahwa salah satu bintang dalam sistem Kepler-16 memiliki massa sekitar 20% dari massa Matahari, sedangkan bintang lainnya memiliki massa sekitar 70% dari massa Matahari.

Jika kedua bintang tersebut digabungkan, perbedaan massanya dengan Matahari sekitar 10%. Hal ini akan mempengaruhi durasi satu tahun di Bumi, membuatnya menjadi sedikit lebih lama. Gaya gravitasi dari kedua bintang akan memberikan tarikan yang lebih lemah pada Bumi dibandingkan dengan tarikan Matahari. Sebagai akibatnya, gaya sentrifugal yang terjadi juga akan lebih rendah.

Yang menarik adalah, terutama bagi mereka yang mencintai senja atau gemar menikmati matahari terbit, pemandangan langit Bumi dalam skenario sirkumbiner akan menjadi jauh lebih memesona. Bahkan, matahari terbenam di Bumi dalam situasi tersebut diyakini akan memiliki keindahan yang setara dengan matahari terbenam di planet fiksi Tatooine yang kita saksikan dalam film "Star Wars IV: A New Hope".

Sebagai bocoran bagi yang belum menyaksikan kelanjutan kisah dalam seri "Rogue One: A Star Wars Story", ada adegan di "Star Wars IV" di mana Luke Skywalker melihat kedua bintang induk Tatooine tenggelam dalam langit.

Jadi, bisa dibayangkan bagaimana Bumi kita akan terlihat bila memiliki dua matahari, tentunya dengan catatan bahwa kedua bintang tersebut menyerupai dua bintang utama dalam sistem Kepler-16b.