Apakah Ada Astronot yang Hilang di Luar Angkasa?

8/17/2023
Beranda
Misi Dan Riset
Serba Serbi
Apakah Ada Astronot yang Hilang di Luar Angkasa?
Apakah Ada Astronot yang Hilang di Luar Angkasa Selamanya?

SpaceNesia - Pada saat tulisan ini dibuat, lebih dari 600 individu telah melakukan perjalanan ke luar angkasa. Langkah pertama diambil oleh kosmonot Soviet Yuri Gagarin pada tahun 1961. Mayoritas dari mereka yang telah mewujudkan impian mengarungi ruang angkasa adalah astronot yang tergabung dalam lembaga antariksa seperti NASA, meskipun ada beberapa yang menjalani perjalanan luar angkasa sebagai bagian dari wisata antariksa.

Namun, eksplorasi ruang angkasa adalah profesi yang penuh risiko. Kita sering mendengar tentang peristiwa tragis seperti kecelakaan yang menimpa kru pelatihan Apollo 1 atau Space Shuttle Challenger. Sampai saat ini, tercatat 188 kejadian kematian terkait penerbangan luar angkasa. Namun, menggembirakan bahwa angka kecelakaan telah signifikan berkurang sejak tahun 1980-an berkat peningkatan protokol keselamatan yang diterapkan oleh lembaga antariksa.

Baca Juga : 10 Fakta Unik Luar Angkasa

Dengan semua insiden tersebut, wajar jika kita merenungkan apakah ada saat-saat di mana astronot hilang di ruang angkasa. Di artikel ini, kami akan memberikan jawaban atas pertanyaan ini dan lebih banyak lagi.

Apakah ada jasad di ruang angkasa?

Singkatnya, tidak ada jasad di ruang angkasa. Mayoritas kecelakaan yang terkait dengan penerbangan luar angkasa terjadi di daratan atau sebelum mencapai batas yang kita anggap sebagai ruang angkasa. Batas ini dikenal sebagai garis Kármán dan terletak sekitar 100 kilometer (62 mil) di atas permukaan laut.

Beberapa kasus pesawat luar angkasa "yang hilang di ruang angkasa" memang ada. Misalnya, Apollo 10 melepaskan modul pendaratan saat mengorbit Bulan. Modul tersebut tidak berisi astronot dan "hilang" meskipun dilepaskan sedemikian rupa sehingga mengorbit Matahari. Modul ini akhirnya ditemukan pada tahun 2019 melalui pengamatan teleskop.

Selain itu, terdapat kasus-kasus lain di mana satelit bertabrakan atau terkena sesuatu. Namun, satelit-satelit tersebut tidak berawak dan umumnya jatuh ke Bumi dan terbakar saat memasuki atmosfer.

Apakah ada astronot yang meninggal di luar angkasa?

kru Soyuz 11
kru Soyuz 11

Hanya satu insiden yang memang terjadi di luar angkasa, dan kejadian ini terjadi pada tahun 1971 ketika kapsul Soyuz 11 mengalami penurunan tekanan saat kembali dari stasiun luar angkasa Salyut 1. Kejadian ini menyebabkan kematian tiga awak kapal, yaitu Georgy Dobrovolsky, Vladislav Volkov, dan Viktor Patsayev. Kapsul tersebut sudah dalam perjalanan kembali dan siap untuk masuk kembali ke Bumi, sehingga terus terjun ke Bumi dan jatuh ke laut. Ketiga jenazah ditemukan, dan ini merupakan satu-satunya kasus kematian yang terjadi di luar angkasa.

Kosmonot yang Hilang

Sehubungan dengan kosmonot yang hilang, teori konspirasi yang terkenal pada tahun 1960-an adalah "The Lost Cosmonauts." Teori ini mengindikasikan bahwa sebelum Yuri Gagarin berhasil melakukan perjalanan luar angkasa yang pertama, Uni Soviet sebenarnya telah melakukan percobaan rahasia sebelumnya. Percobaan tersebut dikabarkan mengakibatkan kecelakaan di luar angkasa di mana para kosmonot mengalami kematian, dan pemerintah Soviet melakukan penutupan informasi.

Namun, bukti untuk mendukung kebenaran teori Lost Cosmonauts ini sangat minim atau bahkan tidak ada. Banyak dokumen Soviet dari era tersebut telah diungkap dan tidak ada bukti yang mendukung teori ini.

Hewan hilang di luar angkasa

Laika, anjing luar angkasa
Laika, anjing luar angkasa

Saat ini, kita telah memahami bahwa tidak ada tubuh manusia yang melayang tanpa arah di ruang angkasa. Namun, bagaimana dengan hewan-hewan?

Pada dekade 1950-an, sebelum manusia dikirim ke luar angkasa, Soviet dan lembaga Amerika melakukan percobaan pertama mereka untuk menjaga agar makhluk hidup tetap bertahan di dalam wahana luar angkasa.

Amerika Serikat mengirim monyet bernama Albert I menggunakan roket V-2 Blossom, sementara Soviet mengirimkan anjing terkenal, Laika, menggunakan satelit Sputnik 2. Sayangnya, beberapa hewan mengalami kematian di ruang angkasa, termasuk Albert I dan Laika. Karena mereka semuanya berada di dalam kapsul saat meninggal dan kapsul-kapsul mereka kembali ke Bumi, jenazah-jenazah mereka berhasil ditemukan.

Mengirim abu Anda ke luar angkasa

Semakin dekat kita mencapai kenyataan di mana abu kremasi dari individu-individu tertentu dikirim ke angkasa dengan niat eksplisit untuk menghamparkannya ke seluruh jagat raya.

Sejumlah perusahaan satelit dan peluncuran roket menawarkan layanan ini dengan biaya yang cukup substansial bagi mereka yang ingin abu mereka sendiri atau orang yang mereka cintai dihembuskan ke ruang angkasa.

Kesimpulan

    Tidak ada jasad manusia yang menghilang di ruang angkasa. Mayoritas kecelakaan yang melibatkan manusia terkait penerbangan luar angkasa terjadi saat mereka masih berada di Bumi.
      Satu-satunya tiga individu yang pernah meninggal di luar angkasa adalah kosmonot dari Soyuz 11. Kecelakaan tersebut terjadi saat kapsul mereka kembali ke Bumi dan mendarat, sehingga jasad mereka ditemukan.
        Demikian pula, tidak ada jasad hewan yang mengambang di ruang angkasa.